1.
Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui
kadar eugenol yang terdapat dalam suatu sampel
(minyak cengkeh).
2.
Dasar Prinsip
Eugenol sebagai
molekul terpen dalam sampel asam lemak/minyak (saponifikasi), akar terpisah
dari campuran dan dapat ditentukan kadar eugenolnya.
3.
Landasan Teori
Minyak cengkeh
adalah salah satu jenis dari minyak atsiri yang terdapat di Indonesia, terutama
di propinsi Jawa Tengah seperti kabupaten Tegal, Banyumas, Salatiga, Solo dan
sekitarnya.
Ada 3 tipe cengkeh
yang dibudidayakan di Indonesia yaitu siputih, sikotok dan zanzibar, yang
dibedakan dari ciri-ciri pada pucuk, cabang muda, daun, ranting, bunga,
percabangan atau bentuk mahkota pohon. Pengolahan cengkeh dilakukan dengan cara
ekstraksi. Ekstraksi minyak dilakukan pada bagian bunga, tangkai bunga dan
daunnya. Dari ketiga bagian tersebut yang paling ekonomis adalah ekstrak bagian
daunnya. Oleh karena itu jenis minyak cengkeh yang umum diperjualbelikan adalah
minyak daun cengkeh (clove leaf oil).
Minyak daun
cengkeh hasil penyulingan dari petani mempunyai kadar eugenol berkisar antara
70-80%, sedangkan untuk industri dibutuhkan minyak dengan kadar eugenol paling
rendah 90%. Oleh karena itu diperlukan proses lebih lanjut yang dapat
mengisolasi eugenol dari minyak cengkeh. Peningkatan kualitas dan kuantitas MDC
petani dilakukan melalui modifikasi dan pengembangan proses produksinya,
sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan daya saing produk minyak daun
cengkeh Indonesia yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan para petani
cengkeh, menambah pendapatan daerah serta dapat meningkatkan devisa negara.
Komponen utama minyak cengkeh adalah terpena dan turunannya. Komponen inilah
yang penting dalam kegiatan industri seperti dalam parfum, flavor, obat-obatan,
cat, plastik dan lain-lain. Terpena yang ada dalam minyak cengkeh adalah
eugenol, eugenol asetat dan caryophylene. Ketiga senyawa tersebut merupakan
komponen utama penyusun minyak cengkeh dengan kandungan total mencapai 99% dari
minyak atsiri yang dikandungnya.
Minyak Atsiri
merupakan suatu minyak yang mudah menguap (volatile oil) biasanya terdiri dari
senyawa organik yang bergugus alkohol, aldehid, keton dan berantai pendek.
Minyak atsiri dapat diperoleh dari penyulingan akar, batang, daun, bunga,
maupun biji tumbuhan, selain itu diperoleh juga terpen yang merupakan senyawaan
hidrokarbon yang bersifat tidak larut dalam air dan tidak dapat disabunkan.
Beberapa contoh minyak atsiri yaitu minyak cengkeh, minyak sereh, minyak kayu
putih, minyak lawang dan dan lain-lain.
Minyak atsiri yang
dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan cengkeh. Sebagian besar Eugenol. Eugenol
termasuk golongan Fenol, sehingga dapat disabunkan oleh NaOH membentuk garam.
Natrium eugenolat yang larut dalam air. Dengan melakukan penyabunan minyak
cengkeh pada alat labu Cassia yang berskala pada lehernya, karena terpen tidak
dapat disabunkan dan tidak larut dalam air, maka volume terpen bisa diketahui.
Volume minyak eugenol dapat diketahui dari selisih anatara volume minyak
cengkeh dikurangi volume terpen.
Eugenol (C10H12O2),
merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal dengan nama
IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol. Ia dapat dikelompokkan dalam keluarga
alilbenzena dari senyawa-senyaw fenol. Warnanya bening hingga kuning pucat,
kental seperti minyak. Sumber alaminya dari minyak cengkeh. Terdapat pula pada pala,
kulit manis, dan salam. Eugenol sedikit larut dalam air namun mudah larut pada
pelarut organik. Aromanya menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering,
sehingga sering menjadi komponen untuk menyegarkan mulut. Penggunaan Senyawa
ini dipakai dalam industry parfum, penyedap, minyak atsiri, dan farmasi sebagai
penyuci hama dan pembius lokal. Ia juga mengjadi komponen utama dalam rokok
kretek. Dalam industri, eugenol dapat dipakai untuk membuat vanilin. Campuran
eugenol dengan seng oksida (ZnO) dipakai dalam kedokteran gigi untuk aplikasi
restorasi (prostodontika). Turunan-turunan eugenol dimanfaatkan dalam industri
parfum dan penyedap pula. Metil eugenol digunakan sebagai atraktan. Lalat buah jantan terpikat oleh metil eugenol karena
senyawa ini adalah feromon seks yang dikeluarkan oleh betina. Selain itu,
beberapa bunga juga melepaskan metal eugenol
ke udara untuk memikat lalat buah menghampirinya dan membantu penyerbukan.
Turunan lainnya dipakai sebagai penyerap UV, analgesika, biosida, dan antiseptika.
Pemanfaatan lainnya adalah sebagai stabilisator dan nantioksidan dalam
pembuatan plastic dan karet.
Kontraindikasi
Overdosis eugenol
menyebabkan gangguan yang disebabkan oleh darah seperti diare, nausea, ketidaksadaran,
pusing, atau meningkatnya denyut jantung. Terdapat alergi yang disebabkan oleh
eugenol.
4. Alat dan Bahan
·
Alat
Ø
Pipet volume
Ø
Labu cassia
Ø
Gelas ukur
Ø
Waterbath
Ø
Timer
·
Bahan
Ø
Minyak cengkeh
Ø
NaOH 1 N
5.
Cara kerja
·
Dipipet 10 ml minyak cengkeh
·
Dimasukkan ke dalam labu Cassia 100 ml
·
Ditambahkan 35 ml NaOH 1 N, lalu dkocok selama 5 menit
·
Dipanaskan di atas penangas air selama 10 menit hingga terpisah
(penyabunan berlangsung sempurna)
·
Ditambahkan lagi NaOH 1 N sampai permukaan cairan berada pada
skala labu Cassia
·
Didiamkan selama 30 menit
·
Dibaca volume terpen
·
Volume minyak : 10 ml
8.
Reaksi
9.
Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil perhitungan bahwa kadar eugenol
dalam minyak cengkeh adalah 23%
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar